Wabup Pesawaran Kunjungi Balita dengan Gizi Buruk, Pastikan Pelayanan Kesehatan Terpenuhi dengan Baik

Bandar Lampung (MI-NET) – Wakil Bupati Pesawaran Antonius Muhammad Ali, S.H bersama Ketua TP PKK Kabupaten Pesawaran, Cindy Aria Anton, S.E.,M.M mengunjungi seorang Balita asal Desa Bayas Jaya, Kecamatan Way Khilau, yang tengah menjalani perawatan intensif akibat gizi buruk di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM), Senin (15/9/2025).

Balita bernama Muhammad Aefudin, usia 2 tahun 6 bulan, didiagnosa menderita gizi buruk tipe kwashiorkor dengan penyakit penyerta anemia defisiensi zat besi, kecacingan, TBC, dan ikterik (sakit kuning). Saat ini kondisi pasien dalam pemantauan tim medis RSUDAM dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Pesawaran.

Wakil Bupati menegaskan bahwa Pemerintah Daerah berkomitmen untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan dapat terpenuhi dengan baik dan maksimal hingga proses pemulihan selesai.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati juga turut mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam menjaga asupan gizi dan kesehatan anak. Termasuk himbauan untuk berhenti merokok demi kesehatan anak keluarga.

“Kami berharap orang tua lebih peduli, karena kesehatan anak adalah tanggung jawab keluarga. Pemerintah siap membantu, tetapi keterlibatan orang tua sangat penting,” tambahnya.

Diketahui sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun Dinas Kesehatan Pesawaran, Aefudin telah mendapat perhatian sejak usia 14 bulan. Petugas Posyandu mencatat bahwa berat badan pasien tidak naik selama periode Mei–Juli 2024. Menindaklanjuti hal itu, Puskesmas Kota Jawa memasukkan pasien ke dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal. Selama Agustus–Oktober 2024, kondisi pasien sempat membaik dengan berat badan yang meningkat.

Namun, sejak awal 2025 pasien tidak lagi rutin datang ke posyandu. Bidan desa dan kader telah melakukan kunjungan rumah serta edukasi, bahkan pada April 2025 kondisi pasien yang memburuk langsung dirujuk ke RSUD Pesawaran untuk mendapat perawatan. Saat itu pasien terdiagnosa anemia ringan dan infeksi cacing, lalu dipulangkan dengan catatan wajib kontrol setiap bulan.

Sayangnya, pada Juni–Juli 2025 pasien tidak melakukan kontrol, sehingga pada Agustus 2025 kondisi kembali menurun dengan perut membesar dan kaki bengkak. Petugas kesehatan akhirnya merujuk pasien ke RSUD Pesawaran pada 26 Agustus 2025 untuk penanganan intensif. Kini, pasien dirawat lebih lanjut di RSUDAM.

Berdasarkan koordinasi dengan pihak desa, Aefudin dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung menggunakan mobil ambulans desa untuk mendapatkan perawatan intensif dengan memanfaatkan BPJS Kesehatan (PBI). Selain dukungan kesehatan, keluarga pasien juga tercatat sebagai penerima berbagai bantuan sosial pemerintah, yakni BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), PKH (Program Keluarga Harapan), dan BPJS Kesehatan PBI aktif.

Kepala Dinas Kesehatan Pesawaran, dr. Media Apriliana, menegaskan bahwa pemerintah daerah melalui tenaga kesehatan telah melakukan langkah-langkah sesuai prosedur.

“Sejak awal, pasien sudah dipantau melalui Posyandu, mendapat PMT, hingga dirawat di RSUD. Kami terus mendorong partisipasi orang tua untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan anak,” jelasnya.

Untuk mencegah hal serupa kembali terulang, Wabup menginstruksikan Dinas Kesehatan bersama jajaran Puskesmas untuk semakin aktif melakukan jemput bola di lapangan agar kasus serupa dapat dicegah.

“Jika masyarakat tidak datang ke posyandu, maka petugas harus turun langsung. Kita adalah pelayan masyarakat, dan pelayanan terbaik harus diberikan,” tegasnya. (Red).

Comments (0)
Add Comment