Warga RT.16 Pasar Baru Kedondong Keluhkan Akses Jalan Tertutup Oleh Pedagang

Pesawaran (MI-NET) – Pasar kedondong merupakan satu-satuya pasar yang ada di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Kedondong, Way Lima dan Way Khilau.

Dibalik hingar bingarnya perputaran perekonomian Pasar Kedondong, yang mana Pasar merupakan penopang Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun masih saja adanya keluhan dari warga yang ada di RT.16 Desa Pasar Baru Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, dimana jalan akses mereka tertutup oleh pedagang yang berjualan dibahu jalan.

Menurut Nurdin Ketua RT setempat mengeluhkan, dirinya sangat terganggu karena jalannya tertutup oleh pedagang yang berjualan disepanjang jalan.

” Kami sudah sampaikan ke pengelola Pasar supaya pedagang dipindahkan kembali ke tempat semula, namun hingga saat ini belum juga pindah, “ucapnya, Selasa (01/07/2025).

Sementara Haidir Fhasa, S.Pd selaku KUPT Pasar Kedondong saat dikonfirmasi ditempat kerjanya mengatakan, bahwa dirinya sudah mengarahkan para pedagang untuk berjualan ke tempat semula, namun mereka enggan untuk pindah.

” Kami maklum kenapa pedagang ikan, daging dan sayuran enggan pindah, karena tempatnya sudah tidak layak, perlu perbaikan dan renovasi agar pedagang dan pembeli nyaman. Ibaratkan kita nyuruh pindah tapi tempatya gak maksimal, “katanya.

Lanjut Haidir Fasha, dirinya memohon kepada Dinas Koperindag Pesawaran untuk melakukan renovasi Pasar kedondong.

” Agar pasar Kedondong bisa maksimal dan tertata rapih, begitu juga tempat parkir yang seharusnya di depan Pasar tapi tempat tersebut di bangun untuk Kuliner yang sama sekali tidak berfungsi, akibatnya mobil pedagang dan motor parkir di pinggir jalan, sehingga menimbulkan kemacetan dan semerawut, ” imbuhnya.

Masih kata Haidir Fasha, bahwa bangunan tempat kuliner yang semestiya untuk parkir malah di pergunakan untuk nogkrong dan main gaple, menurutnya bangunan kuliner tersebut harus dibongkar.

” Sekali lagi Kami sampaikan kepada Dinas Koperindag Pesawaran untuk megkroscek kondisi Pasar Kedondong, agar tidak jadi polemik di masyarakat, ” pungkasnya.

(Emil).

Comments (0)
Add Comment