Bendahara ‘Palsu’ LMP Mada Bengkulu, SARAT Kepentingan??Â
Â
Â
Â
BENGKULUÂ //Â mediainformasinetwork.com – Terjadinya kericuhan ditubuh kepengurusan Markas Daerah (Mada) Laskar Merah Putih provinsi Bengkulu dipicu akibat adanya kebijakan-kebijakan Ketua Markas Daerah (Kamada) Laskar Merah provinsi Bengkulu, Khairuddin, MDK, yang notabene diluar prosedur dan mekanisme organisasi.
Â
Diketahui, hingga saat ini permasalahan bendahara LMP Mada Bengkulu belum juga terselesaikan oleh pemegang kebijakan tertinggi di LMP Mada Bengkulu. Sejatinya, permasalahan tersebut menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi Khairuddin,MDK terkait pembekuan kepengurusan Mada Bengkulu beberapa watu lalu, yang endingnya Ketua Umum Markas Besar Laskar Merah Putih, H.M. Arsyad Cannu, mengambil kebijakan dalam rapat pleno di secretariat Markas Besar Jakarta, dengan memberikan kesempatan kedua kepada Khairuddin,MDK untuk memimpin LMP Mada Bengkulu. Namun kesempatan kedua itu tidak serta merta diberikan begitu saja. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhinya dalam kurun waktu selama tiga bulan sejak dikeluarkannya keputusan itu
“Kalau kita sudah diberi kesempatan kedua katakanlah pengampunan, walaupun itu bersyarat, sejatinya kita bisa introspeksi diri guna memperbaiki semuanya. Semaksimal mungkin apa yang diminta harus kita penuhi dan kerjakan dulu walaupun belum bisa sepenuhnya terlaksana. Nah.. Kamada kita ini lain, mendapat kesempatan kedua justru membuat keangkuhannya bertambah, merasa menang dan merasa sangat dibutuhkan. Kita lihat sendiri faktanya, sampai saat ini satupun yang yang diminta mabes tidak sama sekali diindahkan, termasuklah berkonsolidasi dan merangkul kembali anggota dan pengurus LMP Mada Bengkulu, malah yang terjadi sekarang sebaliknya, tambah kacau.†Ungkap Sekretaris Mada Bengkulu, Achwan Toni, di Bengkulu, baru-baru ini.
Â
Dikatakan, hampir seluruh pengurus inti Mada Bengkulu dinonaktifkan sepihak oleh Khairuddin,MDK selaku Kamada tanpa substansi yang jelas yang dapat dijadikan alasan penonaktifan kepengurusan Mada Bengkulu. Apakah melanggar kode etik ataupun membuat tercemarnya nama baik organisasi.  Saat ini hampir 90 persen Pengurus LMP Mada Bengkulu siap untuk membubarkan diri pasca kebijakan akal-akalan Khairuddin,MDK selaku Kamada.
Hal yang sangat prinsip dan vital yang telah dilakukan Khairuddin,MDK, katanya, merubah nama bendahara pada SK Kepengurusan Mada Bengkulu secara sepihak yang merupakan kewenangan Markas Besar LMP. Karena SK Kepengurusan Mada Bengkulu dikeluarkan dan ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Mabes Laskar Merah Putih. Parahnya lagi, SK ‘aspal’ tersebut digunakan Khairuddin,MDK untuk kepentingan membuka rekening organisasi pada Bank Bengkulu.Â
Â
“Merubah SK sepihak yang bukan kewenangannya menurut saya sama dengan ‘pelecehan’. Ya kalau tidak ada kepentingan pribadi didalamnya, kenapa nama bendahara harus diganti, buat aja rekening organisasi yang bendaharanya sudah jelas legalitasnya. Ini kok rela memalsukan SK hanya untuk membuat rekening yang menggunakan specimen bendahara atas nama Cucu kandungnya… gimana logikanya?.†Jelas Tony balik bertanya kepada wartawan.Â
Sementara itu, Ketika wartawan mengkonfirmasikan melalui saluran ponsel terkait permasalahan LMP Mada Bengkulu kepada Ketua Harian 1 Mada Bengkulu, Mahmud Madun, dengan nada malas mengatakan, saya tidak bisa berkomentar banyak, karena sejak terbentuknya kepengurusan LMP Mada Bengkulu yang di Ketuai Khairuddin,MDK, belum pernah dilaksanakan rapat pengurus baik menyusun program kerja maupun menyampaikan pertanggungjawaban. Jangankan itu katanya, kantor secretariat Mada Bengkulu pun sampai sekarang tidak pernah ada kantor.
“Saya sebenarnya malas untuk berkomentar, karena Khairuddin,MDK itu dari dulu tidak pernah berubah. Buktinya sejak berdiri sampai sekarang LMP belum pernah melaksanakan rapat pengurus. Bagaimana mau rapat, sampai sekarangpun kantor LMP Mada Bengkulu belum jelas.†Jelasnya serius.
Hal senada dikatakan beberapa Pengurus Mada Bengkulu yang kebetulan sedang berkumpul saat wartawan media ini menyambangi kediaman wakil sekretaris Mada Bengkulu, Meliyan Susanti. Ketika disinggung soal kepengurusan LMP Mada Bengkulu, secara serental mereka mengatakan, “Khairuddin,MDK,..? kami sudah tutup buku dan tidak mau tau lagi urusan tentang dia.†Kata pengurus, yang tidak mau lagi berkomentar tentang Khairuddin dan LMP. Demikian…(**Red)